Fenomena Generasi Sandwich menjadi realitas pahit yang semakin banyak dialami oleh kalangan Milenial dan Gen Z di Indonesia. Istilah ini merujuk pada generasi produktif yang terhimpit secara finansial karena harus menanggung biaya hidup tiga generasi sekaligus: orang tua mereka, diri mereka sendiri, dan anak-anak mereka. Di tengah biaya hidup yang terus meroket, kondisi ini menjadi bom waktu yang mengancam kesejahteraan dan masa depan finansial jutaan anak muda Indonesia.
Akar Masalah: Ekspektasi Kultural dan Realitas Ekonomi
Kondisi ini berakar dari kombinasi antara ekspektasi kultural dan tekanan ekonomi modern. Budaya bakti kepada orang tua yang kuat di Indonesia seringkali diartikan sebagai tanggung jawab finansial penuh. Di saat yang sama, generasi muda dihadapkan pada realitas sulit: inflasi yang tinggi, harga properti yang tidak terjangkau, dan pertumbuhan upah yang seringkali tidak sepadan, membuat mereka kesulitan untuk menabung dan berinvestasi.
Dampak Jangka Panjang pada Perekonomian
Terjepitnya Generasi Sandwich membawa dampak ekonomi yang lebih luas. Banyak dari mereka yang terpaksa menunda atau bahkan membatalkan tujuan finansial penting, seperti membeli rumah pertama, melanjutkan pendidikan, atau mempersiapkan dana pensiun. Kondisi stres finansial ini tidak hanya berdampak pada kesehatan mental, tetapi juga berpotensi menurunkan daya beli dan memperlambat pertumbuhan ekonomi konsumsi di masa depan.
Mencari Solusi: Literasi Keuangan dan Jaring Pengaman Sosial
Solusi untuk masalah ini bersifat multi-lapis. Dari sisi individu, peningkatan literasi keuangan menjadi kunci untuk bisa mengelola anggaran yang terbatas dengan lebih baik. Namun, solusi yang lebih struktural juga diperlukan. Penguatan jaring pengaman sosial bagi lansia, seperti program pensiun yang memadai dan jaminan kesehatan yang komprehensif, akan secara signifikan mengurangi beban finansial yang harus ditanggung oleh anak-anak mereka.
Intisari:
- Definisi: Generasi Sandwich adalah generasi produktif (Milenial & Gen Z) yang menanggung beban finansial orang tua dan anak.
- Penyebab Utama: Kombinasi antara ekspektasi kultural (bakti orang tua) dan tekanan ekonomi (inflasi, harga properti).
- Dampak Ekonomi: Menghambat kemampuan generasi muda untuk mencapai kemandirian finansial dan berisiko menurunkan daya beli nasional.
- Solusi: Diperlukan kombinasi antara peningkatan literasi keuangan individu dan penguatan jaring pengaman sosial untuk lansia dari pemerintah.

