Digital nomad biasanya identik dengan individu muda. Namun kini muncul tren digital nomad keluarga, di mana orang tua bekerja remote sambil anak belajar online dari berbagai belahan dunia.
Tren ini memungkinkan keluarga menikmati kebebasan penuh: tinggal di Bali beberapa bulan, lalu pindah ke Eropa atau Amerika Latin.
Bagi anak-anak, pengalaman ini memperluas wawasan karena mereka tumbuh dalam budaya berbeda.
Namun, gaya hidup ini juga penuh tantangan. Orang tua harus pandai mengatur keuangan, pendidikan anak, dan visa perjalanan.
Meski begitu, semakin banyak keluarga berani mencoba karena teknologi kini mendukung gaya hidup tanpa batas ini.
Kesimpulannya, digital nomad keluarga adalah bentuk baru dari kebebasan. Ia membuka cara pandang baru tentang arti rumah dan pekerjaan.