Di tengah gempuran tren kuliner global seperti croffle, boba, atau ramen, ada kerinduan yang tumbuh untuk kembali ke akar: masakan tradisional Indonesia. Namun, ini bukan sekadar nostalgia; ini adalah tentang reinterpretasi.
Artikel ini mengeksplorasi gerakan “New Indonesian Cuisine”, di mana para koki muda dan food enthusiast di rumah mulai mempelajari resep-resep warisan (seperti rendang, gudeg, atau arsik) dan memberinya sentuhan modern.
Sentuhan modern ini bisa berupa banyak hal. Mulai dari teknik memasak (misalnya, membuat rendang menggunakan teknik sous-vide), presentasi (plating yang lebih cantik ala fine dining), atau substitusi bahan agar lebih sehat (menggunakan lebih sedikit santan atau minyak).
Belajar memasak tradisional adalah cara untuk terhubung kembali dengan warisan budaya. Ini adalah keterampilan hidup yang berharga dan cara untuk melestarikan resep keluarga yang mungkin akan hilang ditelan zaman.
Kami akan membahas bagaimana platform seperti Instagram dan YouTube menjadi “buku resep” digital baru untuk masakan ini. Artikel ini adalah ajakan untuk masuk ke dapur, menghormati masa lalu, sekaligus berkreasi untuk masa depan kuliner Indonesia.

