Harga Indomie & Beras ‘Gila’! RI Siap Hadapi Krisis Pangan?

Harga Indomie & Beras ‘Gila’! RI Siap Hadapi Krisis Pangan?

Ngeri gak sih, denger berita di luar negeri sana gandum langka gara-gara perang. Di negara lain, beras gagal panen gara-gara cuaca ekstrem (El Niño/La Niña). Terus, kita di Indonesia gimana? Aman?

Santai dulu. Kita emang negara agraris. Tapi… jangan sombong. Beras kita masih ‘pas-pasan’. Gandum (bahan baku Indomie, roti, donat) kita 100% IMPOR. Kalau negara asalnya stop ekspor, harga mi instan favorit kita bisa ‘terbang’ ke bulan!

‘Food Estate’ Cukup Gak?

Pemerintah gak diem aja. Mereka ngebut bikin program ‘Ketahanan Pangan’ kayak Food Estate (lumbung pangan raksasa). Tujuannya? Ngurangin impor. Tapi program ini nggak gampang dan banyak tantangannya di lapangan.

Ini warning buat kita semua. Krisis pangan global itu real. Kita nggak bisa selamanya bergantung sama impor. Diversifikasi pangan (makan ubi, singkong, sagu) bukan lagi ‘kampungan’, tapi itu ‘strategi bertahan hidup’ masa depan.

Intisari:

  1. Krisis pangan global real terjadi akibat perang dan perubahan iklim ekstrem.
  2. Indonesia rentan karena masih impor gandum (100%) dan produksi beras yang ‘pas-pasan’.
  3. Ketergantungan impor bisa membuat harga (mi instan, roti, beras) sangat fluktuatif.
  4. Solusinya adalah ketahanan pangan nasional (Food Estate) dan diversifikasi (makan non-beras).